EVALUASI dan PENGENDALIAN STRATEGI
MAKALAH
EVALUASI
dan PENGENDALIAN STRATEGI
Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Dosen Pengampuh :
Mutia
Nurwulan Sari , S. AB.
Disusun
Oleh:
Welasi Gutawa :1221040032
JURUSAN
EKONOMI SYARIAH (A)
FAKULTAS
SYARI’AH
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
2014/2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji beserta
syukur kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita semua
masih diberikan nikmat yang begitu besar yakni nikmat Iman dan Islam. Shalawat
serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW
yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmiah yang barokah
ini.
Tak
lupa kami ucapkan terimakasih
kepda semua pihak yang telah membimbing dan membantu dalam pembuatan makalah
ini,yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu. Dalam penulisan makalah ini kami akan menyampaikan materi
tentang Evaluasi dan Pengendalian Strategi.
Harapan
kami selaku penyusun,semoga
dengan adanya makalah ini dapat membantu teman-teman dalam memahami dan
menanggapi persoalan-persoalan yang muncul dalam halevaluasi dan pengendalian dalam strategi.
Sekiranya ada kesalahan dalam pengetikan ataupun isi dari materi yang
disampaikan kami mohon maaf dan kami harapkan pula kritik dan sarannya untuk kami
selaku penyusun agar menjadi lebih baik lagi.
Bandar
Lampung,November 2014
Pemakalah
i
DAFTAR
ISI
KATAPENGANTAR...................................................................... i
DAFTAR
ISI................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN.............................................................. 1
A.
Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B.
Rumusan Masalah................................................................ 2
C.
Tujuan dan manfaat Pembahasan........................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN............................................................... 3
A. Evaluasi Strategi................................................................. 3
B. Mengukur Performa Perusahaan.......................................... 8
C. Strategi Audit.................................................................... 10
D. Pengendalian Strategi........................................................ 12
1.
Pengertian pengendalian
strategi................................. 12
2.
Tujuan
pengendalian strategi...................................... 13
3.
Tipe-tipe
pengendalian strategi.................................... 14
4.
Langkah-langkah
pengendalian................................... 19
BAB III PENUTUP...................................................................... 21
A. Kesimpulan........................................................................ 21
B.
Saran................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 22
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Suatu
trategi dipilih dari sekian banyak alternative yang telah dianalisis dan
dipertimbangkan dengan teliti dan matang serta dilaksanakan dalam kurun waktu
tertentu. Maksudnya adalah agar suatu organisasi berada pada kondisi dan posisi
yang efektif dalam upaya mencapai tujuan dan berbagai sasarannya dalam
lingkungan eksternal yang sering berubah pada tingkat dan intensitas yang ada
kalanya tidak mungkin diperhitungkan sepenuhnya sebelumnya.[1]
Suatu
strategi perdefinisi berorientasi pada masa depan. Karena orientasi demikian,
pemilihan strategi tertentu pada umumnya didasarkan pada berbagai asumsi dasar
yang digunakan para perumus dan penentu strategi itu dengan sepenuhnya
menyadari bahwa tidak semua peristiwa dan factor yang berpengaruh pada
implementasi strategi dapat diperkirakan dan diperhitungkan dengan tepat
Telah
ditekankan dimuka bahwa efektif tidaknya suatu strategi sebagai istrumen untuk
mencapai tujuan dan berbagai sasaran suatu organisasi, tidak terlihat pada
proses perumusan dan penentuannya sebagai akibat analisis strategi yang
dilakukan terhadap berbagai alternative yang layak dipertimbangkan, melainkan
pada implementasinya.
Namun
disisi lain perlu pula digaris bawahi bahwa evaluasi strategi yang telah kita
jalankan perlu dilakukan hal tersebut dikarenan agar kita dapa mengetahui
apakah strategi yang kita jalankan behasil dan dapat berjalan optimal. Selain
evaluasi strategi ada juga hal yang harus kita laukukan setelah kita menerapkan
strategi selama beberapa periode yaitu pengendalian strategi dimana hal ini
dimaksudkan agar strategi yang dijalankan dapat terkendali dan terwujud dengan
baik.
B. Rumusan
Masalah
Dari
uraian singkat diatas terdapat beberapa masalah diantaranya apa yang dimaksud
dengan evaluasi strategi, apa saja criteria dan teknik dalam mengevaluasi
strategi, serta apa yang dimaksud dengan pengendalian strategi, tujuan, tipe
dan langkah-langkah dalam penendalian strategi.
C. Tujuan
Pembahasan
Makalah
ini disusun bertujuan untuk member jawaban dari beberapa rumusan masalah diatas
diantaranya apa yang dimaksud dengan evaluasi strategi, apa saja criteria dan
teknik dalam mengevaluasi strategi, serta apa yang dimaksud dengan pengendalian
strategi, tujuan, tipe dan langkah-langkah dalam penendalian strategi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Evaluasi
strategi
Strategi
yang telah dilaksanakan perlu dievaluasi. Evaluasi diperlukan untuk mempelajari
strategi tersebut berhasil atau gagal. Proses evaluasi juga bisa dijadikan
pembelajaran untuk proses perumusan strategi selanjutnya. Perusahaan biasanya
melihat keberhasilan strategi dari beberapa faktor seperti peningkatan
penjualan,pendapatan perusahaan atau posisi perusahaan setelah strategi
dilaksankan.
Richard
Rumelt memberikan 4 (empat) kriteria dalam mengevaluasi strategi. Keempat kriteria
tersebut diantaranya :[2]
1.
Konsistensi
Sebuah
strategi harusnya konsisten pada kebijakan dan juga tujuan strategi itu
sendiri. Permasalahan dalam organisasi kadang dapat menyebabkan terjadinya
inkonsistesi. Ada 3 tanda permasalahan organisasi dapat menyebabkan strategi
yang tidak konsisten. Ketiga tanda tersebut yaitu :
a. Jika permasalahn manajerial
berlanjutkan dengan berubahnya personil dan jika mereka bergantung pada dasar
isu yang ada bukan pada orangnya.
b.
Jika sukses dari satu organisasi berarti kegagalan dari organisasi lainnya.
c.
Jika permasalahan kebijakan dan isu berlanjut pada resolusi tingkat atas.
2.
Kecocokan
Faktor
internal dan eksternal perushaan harus dicocokkan. Sebuah strategi harus dapat
merepresentasikan respon adaptif pada lingkungan eksternal serta perubahan yang
terjadi.
3.
Kemungkinan
Sebuah
strategi jangan sampai membuat permasalahan baru yang sulit untuk diselesaikan.
Pada evaluasi strategi, penting untuk mengetahui apakah organisasi mempunyai
kemampuan,kompetensi,keterampilan,dan bakat yang diperlukan untuk strategi yang
diberikan.
4.
Keuntungan
Sebuah
strategi harus dapat menyediakan pembuatan atau pengaturan dari keunggulan
kompetitif. Keunggulan kompetitif normalnya merupakan hasil dari 3 hal yaitu
sumber daya, skill,dan posisi.
Serupa dengan keempat criteria
tersebut, ada pula 4 (empat) tes yang bisa dilakukan untuk mengetahui apakah
yang ada dapat diterima. Keempat tes tersebut di antaranya :
1) Tes
Konsistensi Tujuan
2) Tes
Kerangka
3) Tes
Kompetensi
4) Tes
Kemungkinan Dilaksanakan
Evaluasi
strategi juga dapat dilaksanakan dengan memperhatikan matrik IFE dan EFE.
Faktor internal dan eksternal perusahaan dapat dianalisis kembali setelah
proses pelaksanaan strategi. Misalnya jika posisi internal perusahaan tidak
eksternal perusahaan sama sekali tidak berubah lebih baik dan tujuan juga tidak
tercapai, maka perlu adanya perbaikan strategi. Namun jika posisi perusahaan
tidak berubah dan tujuan tercapai maka strategi dapat dilanjutkan.
Ø Ada dua teknik evaluasi, yaitu:[3]
1.
Audit
Menejemen
Audit
menejemen didefinisikan sebagai penilaian sistem menejemen perusahaan (audite)
untuk menentukan apakah sistem tersebut beroperasi secara efektif, dan untuk
memperkirakan resiko apa yang mungkin timbul apabila sistem tersebut tidak
beoperesi secara efesien. Dengan
demikian, untuk unit organisasi tertentu, seperti departemen penjualan,
penilaian atau pemeriksaan menejemen akan terfokus pada bagamana unit tersebut
dikelola. Hasil dari evaluasi ini adalah perbaikan strategi yang akan mengarah
pada peningkatan kinerja bisnis dimasa depan.
Pendekatan
unit menejemen adalah pada proses menejemennya, khususnya pada prosedur
perencanaan, organisasi dan pengendalian aktivitas yang dipilih untuk diaudit.
Tahapan Audit Manajemen
Penyelidikan
yang akan dilakukan, data yang akan diuji, dan teknik yang akan dterapkan akan
bervariasi tergantung organisasinya. Tahapan-tahapan kerja dalam mengaudit pada
umumnya meliputi hal-hal berikut:
a.
Usulan dan
pengenalan
Sebelum fase audit dilakukan,
auditor dan menejemen perusahaan sebaiknya dipertemukan dulu untuk menciptakan
hubungan baik. Dalam kesempatan itu, auditor dapat mengetahui tujuan perusahaan
secara keseluruhan untuk menilai tiap aktivitas unit atau fungsi dalam
organisasi perusahaan.
b.
Survei
Pendahuluan
Pada fase ini, auditor melakukan
penilaian pendahuluan atas efektivitas yang akan dinilai. Hasilnya adalah
berupa informasi mengenai fungsional perusahaan untuk memonitor kinerja
perusahaan. Jadi tujuan fase ini adalah untuk memperoleh pandangan umum mengenai
fungsional perusahaan dan operasinya serta beberapa petunjukan dari aktivitas
khusus yang dapat menjamin dilakukannya penelaahan yang detail selama fase
audit.
c.
Penelaahan yang
lebih rinci
Setelah aktivitas fungsional yang
akan diaudit diidentifikasi, selanjutnya ditentukan criteria kinerjanya. Puncak
fase ini adalah merumuskan dan mendasain progam kerja yang rinci untuk audit
yang lebih mendalam. Progam kerja tersebut termasuk menentukan teknik audit
khusus yang akan dipakai.
d.
Pengujian
detail
Pada fase ini, akan ditentukan
kemuktakhiran, kelengkapan , dan akurasi data. Tujuan secara keseluruhan adalah
mengidentifisikan area yang akan menjamin perhatian manajemen.
e.
Pengembangan
dan penelaahan temuan audit
Dalam menilai kinerja operasional,
pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mendefinisikan standar operasional
atau criteria penilaian.
f.
Pelaporan
Keberhasilan pemeriksaan manajemen
tergantung pada mutu laporan yang dihasilkan. Laporan pemeriksaan manajemen
adalah alat formal untuk memberitahukan menejemen puncak tentang temuan auditor
yang signifikan serta rekomendasinya.
g.
Tindak Lanjut
Setelah Audit
Tujuan penelaahan tindak lanjut
adalah untuk memastikan bahwa rekomendasi yang dimasukan dalam laporan audit
benar-benar telah dilaksanakan. Apabila manajemen tidak melakukan tindakan
korektif yang dimaksud, carilah penjelasan mengapa manajemen gagal melakukan
hal itu.
2.
Teknik
Balanceed schorechard
Teknik Balanceed schorechard kini
mulai banyak perhatian dari para praktisi bisnis dikarenakan kemajuan teknologi
yang sangat pesat. Penekanan pada teknik ini adalah pada perbaikan yang
berkesinambungan, bukan hanya sekedar pencapaian suatu tujuan yang sempit.
Perbaikan yang berkesinambungan ini sangat oenting agar perusahaan dapat
bersaing. Didalam teknik ini terdapat beberapa tahapan diantaranya tahapan
desain dan implementasi. Yang didalamnya terkandung beberapa tahapan:
a.
Tahap penentuan
tujuan
Proses
yang dilakukan pada tahap ini adalah menentukan apa yang akan diubah,
diperhatikan, atau diperbaiki dalam rangka mencapai apa yang telah ditentukan.
b.
Tahap
menentukan ukuran strategi
Pada
tahap ini manajemen perlu menentuka suatu ukuran yang bersifat strategis.
Ukuran ini memberikan sinyal lebih awal kepada manajemen dalam menentukan
strategi berikutnya.
c.
Tahap
mengidentifikasi ukuran-ukuran
Setelah
menentukan prioritas, manjemen perlu menentukan ukuran-ukura yang tepat.
d.
Tahapa
memprediksi hasil
Dalam
teknik ini tidak hanya mendatangkan perubahan dalam proses bisnis, tetapi juga
pada struktur organisasi. Manajemen perlu mempertimbangkan konsekuensi
potensial dari setiap ukuran yang diaplikasikan.
e.
Tahap membangun
komitmen
Kesuksesan
dalam teknik ini membutuhkan komitmen dan dukungan dari manajemen puncak.
Mereka perlu melihat, mendiskusikan dan menggunakannya. Manajemen perlu
terinspirasi, bertindak, dan melakukan perubahan.
f.
Tahap
perencanaan tahapan berikutnya
Tahap
ini menekankan pada penyiapan tahap berikunya. Secara umum, tahap berikutnya
adalah menentukan target ukuran dan mendesain kembali system ini. Hal ini dapat
berarti perluasan system atau pengintegrasian ke dalam system insentif formal
yang lain.
B. Menggukur
Performa Perusahaan[4]
Pada
saat evaluasi strategi perlu dilakukan pengukuran performa perusahaan.
Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengukur performa tersebut antara
lain :
1) Menentukan
apa yang akan diukur
Hal
yang diukur tentunya berkaitan dengan strategi yang telah dilaksankan. Proses
pelaksanaan strategi dan hasilnya harus dapat diukur. Elemen yang penting dalam
proses tersebut yang juga harus lebih diperhatikan.
2) Mengembangkan
Standar dari Performa
Standart
ditetapkan sendiri oleh perusahaan. Biasanya berupa batasan-batasan tertentu
yang dapat diterima.
3) Mengukur
Performa Sebenarnya
Setelah
menentukan standar, selanjutnya mengukur performa perusahaan sebenarnya.
4) Menilai
apakah performa sudah sesuai dengan standar
Jika
ternyata performa perusahaan sudah sesuai dengan standar, perusahaan dapat
berhenti pada proses ini.
5) Melakukan
Langkah Koreksi
Langkah
koreksi dilakukan jjika ternyata hasil yang didapat atau performa perusahaan
ternyata masih dibawah standar yang telah ditentukan oleh perusahaan.
Proses
pengukuran performa
Ada
beberapa metode yang bisa dilakukan dalam mengukur performa perusahaan. Dahulu
performa perusahaan cukup diukur melalui keuangannya berupa hasil dari ROI atau
EPS. Saat ini analisis menyeluruh lebih dianjurkan sehingga performa perushaan
yang dinilai tidak hanya masalah keuangan saja.
Metode
yang bisa digunakan antara lain :
-
Steakholde measures
-
Shareholder values
-
Balance Score card
Balance
Score Card mengevaluasi strategi berdasarkan 4 perspektif, yaitu ;
-
Performa keuangan
-
Pengetahuan pelanggan
-
Perspektif internal
-
Pembelajaran dan inovasi
C. Strategic
Audit
Strategi
adalah cara pemimpin bisnis perusahaan merealisasikan filosofinya. Dengan audit
strategi, perusahaan menguji asumsi-asumsi yang dibutuhkan untuk bersaing
didalam pasar. Kemampuan daya saing dan sumberdaya merupakan unsure yang pokok
dalam eveluasi tersebut.
Proses
audit dilakukan untuk mengembangkan benchmarks perusahaan. Proses tersebut
melibatkan langkah-langkah berikut :
1) Identifikasi
fungsi atau proses, biasanya aktivitas yang dapat memberikan unit bisnis sebuah
keunggulan kompetitif maka itu yang harus diaudit.
2) Menentukan
pengukuran performa dari fungsi atau proses.
3) Mengevaluasi
performa akhir
4) Me-review
perusahaan pemerintahan
5) Amati
lingkungan eksternal
6) Amati
lingkungan internal
7) Analisis
strategi menggunakan SWOT
8) Mengevaluasi
strategi alternative
9) Mengimplementasikan
strategi
10) Evaluasi
dan kontrol.
Selain
metode-metode tersebut ada juga metodelogi lain yang dapat mengukur performa
menggunakan multiple variable. Beberapa metode tersebut anatara lain :
a) Zero
Based Budgeting (ZBB)
ZBB
merupakan sebuah sistem yang me-review proses strategi dan budget organisasi
dari pertma kali mereka melakukannya, atau zero “zero base”. ZBB menggukur
beberapa hal di antaranya ;
a. Biaya
opportunity
b. Prioritas
b) Business
Process Re-Engineering (BPRE)
BPRE
pertama kali dipublikasikan secara luas oleh Hammer dan Champy pada tahun 1993.
Tiga tipe dari BPRE yaitu :
a. BPRE
focus pada perbaikan performa fungsi individual bisnis
b.
BPRE bertujuan untuk mencapai
perbandingan dan persaingan secara bersamaan.
c. BPRE
digunakan untuk mencapai “breakpoint” dalam performa.
c) Six
Sigma
Hasil dari pengukuran Six sigma mencakup
:
a. Pengurangan
biaya
b. Pertumbuhan
pendapatan
c. Optimaliasasi
sumber daya
d. Perbaikan
kepuasan pelanggan
e. Perbaikan
kepuasaan pelanggan
f. Perbaikan
produktivitas dan kepuasan karyawan
g. Perbaikan
penggunaan waktu
h. Pengukuran
risiko
i.
Perbaikan kompetitif dan performa pasar
D. Pengendalian
Strategi
1. Pengertian
pengendalian strategi[5]
Pengendalian (control) adalah
pengaturan aktivitas-aktivitas organisasi agar elemen-elemen kinerja yang
menjadi target tetap berada pada batas-batas yang dapat diterima. Tanpa
pengaturan ini, organisasi tidak memiliki petunjuk tentang seberapa baik
kinerja mereka dalam kaitanya dengan tujuan-tujuan yang telah ditetepkan.
Kontrol dapat dikembangkan dengan memfokuskan diri
pada output,behavior,atau input. Hasil atau output adalah performa perusahaan
pada saat strategi telah dilaksanakan. Behavior merupakan aktivitas yang
menghasilkan performa. Sedangkan input merupakan sumber daya yang digunakan
dalam perushaan.
Ada beberapa panduan yang bisa diikuti untuk
mengembangkan pengendalian dalam sebuah organisasi. Panduan tersebut
diantaranya ;[6]
1)
Pengendalian sebaiknya melibatkansedikit
informasi yang diperlukan untuk memberikan gambaran yang dipercaya.
2)
Pengendalian sebaiknya mengawasi hanya
aktivitas dan hasil yang berarti.
3)
Pengendalian sebaiknya tepat pada
waktunya.
4)
Pengendalian sebaiknya dapat digunakan
dalam jangka waktu lama dan jangka pendek.
5)
Pengendalian sebaiknya menunjukkan
sesuatu dengan tepat tanpa kecuali.
6)
Pengendalian sebaiknya menggunakan
penghargaan daripada hukuman.
2.
Tujuan Pengendalian[7]
Tujuan
dari pengendalian adalah menyediakan berbagai cara bagi organisasi bagi
organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan lingkungan, untuk
membatasi akumulasi kesalahan, untuk mengatasi kompleksitas organisasi, dan
untuk meminimalisi biaya. Keempat fungsi pengendalian ini penting untuk dibahas
secara lebih mendetail.
a.
Beradaptasi
dengan perubahan lingkungan
Dalam lingkungan bisnis yang
kompleks dan bergejolak dewasa ini, organisasi harus berhadapan dengan
perubahan . seandainya manajer dapat menetapkan tujuan dan meraihnya secara
instan, pengendalian tidak akan diperlukan. Tetapi antara saat tujuan dibentuk
dengan saat tujuan diraih, banyak kejadiian dalam organisasi dan lingkungannya
yang dapat menyimpangkan pergerakan kearah tujuan atau bahkan mengubah tujuan
itu sendiri. System pengendalian yang terancang baik dapat membantu manajer
mengantisipasi, memantau, dan merespon perubahan.
b.
Membatasi
akumulasi kesalahan
Kesalahan dan kecerobohan kecil
biasanya tidak menimbulkan kerusakan serius terhadap kerusakan serius terhadap
kesehatan keuangan sebuah organisasi. Namun dari waktu kewaktu
kesalahan-kesalahan bisa terakumulasi dan menjadi sangat serius.
c.
Mengatasi
kompleksitas organisasi
Jika perusahaan hanya membeli satu
bahan baku, membuat satu produk, memiliki desain organisasi yang sederhana, dan
menikmati permintaan yang konstan atas produk-produknya, para manajernya dapat
menegakkan pengendalian dengan system yang minim dan sederhana. Tetapi sebuah
perusahaan yang memproduksi banyak produk dengan memakai banyak bahan baku dan
memiliki area pasar yang luas, desai organisasi yang rumit, serta memiliki
banyak pesaing memerlukan system yang canggih untuk menegakkan pengendalian
yang memadai.
d.
Meminimasi
biaya
Jika dipraktekan secara efektif,
pengendalian juga bisa membantu pengendalian biaya dan meningkatkan output.
3.
Tipe-tipe
pengandalian [8]
Sedangkan
tipe pengendalian sendiri dibagi menjadi beberapa bagian yaitu area-area
pengendalian, level-level pengendalian. Penjelasan lebih lanjut akan dibahas
pada bahasan berikut :
a.
Area-area
pengandalian
Pengendalian
dapat berfokus pada area manapun dalam organisasi. Sebagian besar organisasi
mendefinisikan area-area pengendalian berbasis empat tipe sumberdaya dasar yang
mereka gunakan, yaitu: sumberdaya fisik, sumberdaya manusia, sumberdaya
informasi, dan sumberdaya keuangan( modal ).
·
Pengendalian
atas sumberdaya fisik meliputi manajemen persediaan (menciptakan level
persediaan yang optimal tidak terlalu rendah dan tidak terlalu besar),
·
pengendalian
kualitas(menjaga kualitas output pada level tertentu), dan pengendalian
peralatan (menyediakan fasilitas-fasilitas dan mesin-mesin yang dibutuhkan). Kualitas
dalam perusahaan harus dapat diperbaiki secara terus menerus. Persaingan yang
ada akan mendorong perushaan dalam melakukan pengendalian kualitas.
Pengendalian kualitas berfokus pada kepuasan pelanggan,perbaikan terus-menerus
terhadap produk dan jasa,dan lain-lain.[9]
Didalam manajemen kualitas dikenal
istilah TQM atau tool Quality management. Di dalam TQM terdapat 10 elemen yang
harus diperhatikan dalam pengendalian mutu. Elemen tersebut di antaranya :
1) Mendefinisikan
kualitas berdasarkan pelanggan atas produk atau jasa.
2) Mengembangkan
orintasi pelanggan
3) Fokus
pada proses bisnis perusahaan
4) Mengembangakan
kerja sama dengan pemasok dan pelanggan.
5) Mengambil
tindakan preventif.
6) Mengambil
sikap bebas dari kesalahan.
7) Melihat
fakta bukan opini
8) Mendorong
pimpinan dan bawahan untuk berpartisipasi
9) Menciptakan
keterlibatan semua pihak dalam organisasi untuk memuaskan konsumen
10) Perbaikan
kualitas secara berkelanjutan.
·
Pengendalian sumberdaya manusia diantaranya
adalah seleksi dan penempatan, pelatihan dan pengembangan, evaluasi kerja,
serta kompensasi.
·
Pengendalian atas sumberdaya informasi
mencakup peramalan penjualan dan pemasaran, analisis lingkungan, relasi public,
prnjadwalan produksi, serta peramalan ekonomi.
·
Pengendalian
keuangan melibatkan pengelolaan hutang organisasi agar tidak berlebihan,
memastikan bahwa organisasi selalu memiliki cukup kas ditangan untuk membayar
kewajiban-kewajibannya dan pada saas yang sama tidak menempatkan terlalu banyak
kas dalam rekening tak berbunga, serta memastikan bahwa piutang ditagih dan
dibayar sesuai tepat waktu.
b.
Level-level
pengendalian
Selain dapat dipisahkan menurut
area, pengendalian juga dapat dipisah-pisahkan menurut level dalam organisasi.
1)
Pengendalian
operasional
Berfokus pada proses-proses yang
digunakan organisasi untuk merubah sumberdaya menjadi produk atau jasa
(pengontrolan kualiatas adalah salah satu tipe pengontrolan operasi).
Operasional merupakan aktivitas yang
terjadi dalam memproduksi barang atau jasa dalam perusahaan. Pengendalian
operasionalkan sendiri merupakan Janis pengendalian jangka pendek. Pengendalian
operasional sendiri terdiri dari 3 hal yaitu
a)
Anggaran
Anggaran
berkaitan dengan keuangan perusahaan. Anggaran digunakan untuk kebutuhan proses
opersional. Penggunaan anggaran harus diawasi karena rawan akan terjadinya
pelanggaran atau penyimpangan.
b)
Jadwal
Jadwal
juga penting dalam sebuah proses operasional perusahaan. Menurut edy (2008
:307) , penjadwalan adalah pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi,yang
mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas,peralatan maupun tenaga. Kriteria penjadwalan antara lain :
1.
Minimasi waktu penyelesaikan
2. Maksimasi
utilasi
3. Minimal
persediaan barang setengah jadi
4. Minimasi
waktu tunggu pelanggan
Sistem
penjadwalan yang tepat dapat mengoptimalkan waktu yang tersedia untuk
memperoduksi barang dan jasa.
c) Faktor
Penentuan Keberhasilan
Faktor
penentu keberhasilan yaitu ;
1.Kualitas
produk,indikatornya :
a.
Data kinerja vs spesifikasi
b.
Persentase pengembalian produk
c.
Jumlah keluhan pelanggan
2.
Servis pelanggan, indikatornya ;
a.
Siklus pengiriman
b.
Persantase penyelesaian pengiriman
c.
Keterlambatan pengiriman/layanan
3.
Moral Karyawan, indikatornya :
a.
Survei kecendrungan perilaku karyawan
b.
Tingkat absensi
c.
Trend perputaran tenaga kerja
4.Persaingan
,indikatornya ;
a.
Jumlah perusahaan yang bersaing langsung
b.
Jumlah produk baru yang diperkenalkan
2)
Pengendalian
keuangan
Berfokus
pada sumberdaya keuangan organisasi. Pemantauan piutang untuk memastikan
konsumen membayar hutang mereka adalah salah satu contoh pengendalian keuangan.
3)
Pengendalian
sruktural
Berupaya
memastikan agar elemen-elemen dari struktur organisasi berfungsi sebagaimana
semestinya. Pemantauan rasio administrative untuk memastikan biaya staf tidak
berlebihan adalah sebuah contoh pengendalian structural.
4)
Pengendalian
strategic
Berfokus
pada seberapa efektif strategi-strategi korporasi, strategi-strategi bisnis,
dan strategi-strategi fungsioanal membantu organisasi meraih tujuannya. Sebagai
contoh jika sebuah korporasi tidak sukses dalam mengimplementasi strategi
diversifikasi, menejer-manajernya perlu mengidentifikasi penyebab kegagalan dan
kemudian mengubah strateginya atau memperbaharui upaya implementasi mereka.
Menurut Pierce
dan Robinson, pengendalian strategi merupakan pengendalian yang mengikuti
strategi yang sedang diimplementasikan, mendeteksi masalah atau perubahan yang
terjadi pada landasan pemikirannya dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Pengendalian strategi sendiri terdiri dari empat jenis yaitu :
a) Pengendalian
Premis
Strategi
biasanya didasari akan premis atau alasan tertentu berupa asumsi atau prediksi.
b) Pengamatan
Strategi
Strategi
yang terlaksana perlu dipantau secara luas. Perubahan lingkungan dapat mengubah
strategi di masa yang akan datang.
c) Pengendalian
Berupa Pringatan Khusus
Kadang
terjadi peristiwa-peristiwa yang mendadak dan tidak diharapkan. Kejadian
tersebut memerlukan peringatan khusus.
d) Pengendalian
Atas Implementasi
Manajemen
menilai tentang apakah sebuah strategi harus diubah berdasarkan hasil yang
telah dicapai.
4.Langkah-langkah
dalam proses pengendalian[10]
1.
Menetapkan
standar
Langkah pertama dalam proses
pengendalian adalah penetapan standar. Standar pengendalian(control standard)
adalah target yang akan menjadi acuan perbandingan untuk kinerja dikemudian
hari.
2.
Mengukur
kinerja
Langkah kedua dalam proses
pengendalian adalah mengukur kinerja. Pengukuran kinerja adalah aktivitas
konstan dan kontinu bagi sebagian besar organisasi. Agar pengendalian efektif,
ukuran-ukuran kinerja harus valid. Angka-angka penjualan harian, mingguan,
bulanan mengukur kinerja penjualan, dan kinerja produksi dapat diekspresikan
dari segia biaya perunit, kualitas produk, atau volume produksi, kinerja
karyawan biasanya diukur beerbasis kuantitas dan kualitas output tetapi bagi
banyak pekerjaan, mengukur kinerja tidak sesederhana itu.
3.
Membandingkan
kinerja dengan standar
Langkah ketiga dalam proses
pengendalian adalah membandingkan kinerja actual dengan standar. Kinerja bisa
lebih dari, kurang dari atau sama dengan standar. Dalam sejumlah kasus,
perbandingan dapat dilakukan dengan mudah. Tujuan dari setiap manajer produksi
adalah membuat produk mereka menjadi nomor satu atau nomor dua (berbasis
penjualan total) dipasarnya. Karena standar ini jelas dan penjualan total dapat
dihitung, relative mudah untuk menentukan apakah standar ini telah tercapai
atau belum.
4.
Menentukan
kebutuhan akan tindakan korektif
Langkah terakhir dalam proses
pengendalian adalah menentukan kebutuhan akan tindakan korektif. Berbagai
keputusan yang menyangkut tindakan korektif sangat bergantung pada
keahlian-keahlian analitis dan diagnotis manajer. Setelah membandingkan kinerja
actual dengan standar-standar pengendalian, manajer dapat memilih salah satu
dari tindakan mempertahankan (tidak melakukan apa-apa), mengoreksi
penyimpangan, atau mengubah standar. Memperthankan tepat saat kinerja actual
sesuai dengan standar, tapi seringnya suatu tindakan harus diambil untuk
mengoreksi penyimpangan dari standar.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Strategi
yang dilaksanakan haruslah dievaluasi hasilnya, evaluasi dilakukan untuk
mempelajari strategi tersebut berhasil atau tidak. Proses evaluasi juga bisa
dijadikan pembelajaran untuk proses perumusan strategi yang akan digunakan
selanjutnya. Perusahaan biasanya melihat keberhasilan strategi dari beberapa
factor diantaranya peningkatan penjualan, pendapatan perusahaan, atau posisi
perusahaan setelah strategi dilaksanakan.
Sedangkan
pengendalian strategi dilaksanakan karena dapat mengkontrol dan dapat
dikembangkan dengan mengfokuskan diri pada output, behavior atau input. Hasil
atau output adalah performa perusahaan pada saat strategi telah dilaksanakan.
Behavior merupakan aktivitas yang menghasilkan performa. Sedanhgkan input
merupakan sumberdaya yang digunakan perusahaan untuk menghasilkan sebuah
output.
Pengendalian
strategi diperlukan untuk menghasilkan umpan balik yang diperlukan. Ada tiga
elemen yang perlu diawasi dan control dalam pengendalian strategi. Ketiga
elemen tersebut meliputi lingkungan makro, lingkungan industry, dan operasional
perusahaan.
B.
Saran
Demi terciptanya makalah yang lebih baik
dikemudian hari,maka kami selaku penulis sekaligus penyusun, mengharapakan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
DAFTAR PUSTAKA
Griffin, 2002, Manajemen,
Boston America : Houghton Mifflin Company (diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
2003, Jakarta: Erlangga).
Hasibuan, Malayu S.P,1996, Manajemen Dasar, Pengertian dan
Masalah, Jakarta: PT Toko Gunung Agung.
Kuncoro, Mudrajat ,2006, Strategi
Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga.
Nilasari, Senja, 2014, Manajemen
Strategi itu Gampang, Jakarta: Dunia Cerdas.
Siagian, Sondang P, 2005, Manajemen Stratejik, Jakarta: PT
Bumi Aksara.
Solihin,
Ismail, Pengantar Manajemen,
Jakarta: Erlangga.
Umar , Husein, 2001, Strategic Management in Action,
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
[1]
Sondang P. Siagian, 2005, Manajemen Stratejik, Jakarta: PT Bumi Aksara. Hlm 257
[2]
Senja Nilasari, 2014, Manajemen Strategi itu Gampang, Jakarta: Dunia Cerdas.
Hlm 153.
[3]
Husein Umar, 2001, Strategic Management in Action, Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Hlm 366.
[4] Op
Cit, Senja Nilasari, Hlm 155.
[5]
Griffin, 2002, Manajemen, Boston America : Houghton Mifflin Company
(diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 2003, Jakarta: Erlangga). Hlm 162.
[6]
Log Cit, Senja Nilasari. Hlm 161.
[7] Op
cit, Griffin. Hlm 162.
[8] Ibid
Griffin. Hlm 165.
[9] Op
cit, Senja Nilasari. Hlm 164.
[10]
Log cit, Griffin. Hlm 167.
Saya baru saja mengajukan Pinjaman Mobil dari Tn. Pedro dan perusahaan pendanaan investasinya serta Pinjaman Tanpa Subsidi. Setelah melakukan riset pada beberapa pemberi pinjaman, saya memilih Discover karena mereka tampaknya menawarkan beberapa manfaat terbaik di pasar (pada saat ini) dengan suku bunga 2%. Hubungi Tn. Pedro di pedroloanss@gmail.com melalui whatsapp: +393510140339. untuk mengajukan jenis pinjaman apa pun.
BalasHapus