Makalah Manajemen Strategi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Visi, misi dan tujuan merupakan
sesuatu yang harus dilakukan untuk setiap kegiatan perusahaan. Visi, misi, dan
tujuan inilah yang menjadi dasar awal dalam menyusun strategi untuk mewujudkan
apa yang di harapkan, karena itu banyak pakar strategi menetapkan kegiatan
tersebut sebagai kegiatan awal atau tahap pertama dalam proses perumusan
strategi yang harus dilalui, jika ingin membuat strategi perusahaan yang baik.
Apakah visi sama dengan misi? Banyak
yang mengira keduanya satu dan memiliki konsep yang sama. Namun sebenarnya ada
perbedaannya. Visi adalah suatu pernyataan komprehensif tentang apa yang di
inginkan oleh pemimpin organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa
yang diyakininya, atau gambaran masa depan organisasi.[1]
Sebagai contoh, visi Microsoft Inc.
mulanya adalah: “A computer on every desk and in every home (sebuah komputer di
atas semua meja dan dalam setiap rumah)”. Karena perubahan lingkungan bisnis,
para penyusun strategi di perusahaan tersebut memperluas pernyataan visinya
menjadi: “Empower poeple through great
software anytime, any place, and on any device (memberdayakan orang dengan
perangkat lunak yang abgus kapaan saja, dan dimana saja, dan pada alat apa
pun)”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam mkalah ini sebagai berikut:
1.
Apa dan bagaimana visi dalam perusahaan?
2.
Apa dan bagaimana misi dalam perusahaan?
3.
Apa saja tujuan perusahaan?
4.
Apa saja sasaran perusahaan?
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata
kuliah manajemen strategi dan agar pembaca mengtahui lebih luas visi, misi,
tujuan, dan sasaran perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Manajemen Strategi pada
dasarnya berada di antara kedua kutub ekstrem pendekatan tersebut di atas, dimana
di satu sisi konsep manajemen strategi mengakui pentingnya struktur industri
dan analisis industry.
Manajemen Strategi merupakan
serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang akan menentukn kinerja
jangka panjang perusahaan (Wheelen dan Hunger 2004 : 2) berpendapat bahwa
tujuan utama pembuatan strategi melalui proses manajemen strategi oleh
perusahaan (yang di dalamnya mencakup berbagai keputusan strategi) adalah agar
perusahaan mampu menghadapi perubahan lingkungan dalam jangka panjang. [2]
A.
Visi Perusahaan
Visi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang
ingi dicapai di masa depan. Visi adalah pernyataan Want to be dari organisasi atau perusahaan. Merupakan hal yang sangat bagus jika setiap orang di dalam
perusahaan mengerti akan menjadi apa
perusahaan tempat mereka bekerja di masa depan. Visi mencanangkan masa
depan peusahaan untuk 3 sampai dengan 10 tahun ke depan, yang merupakan hal
yang sangat krusial bagi perusahaan
untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Organisasi
atau perusahaan membutuhkan visi yang dapat digunakan digunakan sebagai:
1.
Penyatuan tujuan, arah, dan sasaran perusahaan
2.
Dasar untuk pemanfaatandan alokasi sumber daya serta
pengendaliannya
3.
Pembentuk dan pembangun budaya perusahaan ( corporate culture)
Ada empat komponen utama yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun visi (Silvers, 1994-1995; Coulter: 54-55) :
1.
Visi dibangun berdasarkan nilai inti. Nilai inti menjawab apa yang
penting bagi suatu organsasi: apakah menjalankan bisnis secara etnis dan
bertanggung jawab, memuaskan konsumen, menekankan pada kualitas, atau menjadi
“pemimpin besar”
2.
Visi perlu mengolaborasi tujuan organsasi. Setiap organisasi, baik
berorientasi laba atau tidak, besar atau kecil, lokal atau global, harus
memiliki tujuan akan keberdayaan.
3.
Visi perlu memasukkan gambaran singkat tentang apa yang dilakukan
oleh organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Misalnya, beberapa
organisasi mungkin memiliki tujuan yang sama tentang pelestarian lingkungan,
namun bagaimana mereka mencapai tujuan itu dapat saja berlainan.
4.
Visi perlu merumuskan sasaran umum. Sasaran adalah target dimana
semua anggota organisasi bekerja sama untuk mewujudkannya. Sasaran juga
menyatukan semua anggota organisasi dan unit subbisnisnya mencapai tujuan
akhir.
Visi yang baik memiliki kriteria
sebagai berikut :
1.
Menyatakan cita-cita atau keinginan perusahaan dimasa depan
2.
Singkat, jelas, fokus, dan merupakan standard of excellence
3.
Realistis dan sesuai dengan kompetensi organisasi
4.
Atraktif dan mampu menginspirasikan komitmen serta antusiasme.
5.
Mudah diingat dan dimengerti seluruh karyawan serta mengesankan
bagi pihak yang berkepentingan
6.
Dapat ditelusuri tingkat pencapaiannya
Karakter visi
yang baik umumnya memiliki ciri:
1. Berorientasi ke
depan, artinya memberikan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang diinginkan
oleh daerah
2. Inspiratif,
artinya mendorong semua orang untuk menuju imajinasi atau impian yang
disepakati
3. Realistis,
artinya berupaya mencapai gambaran realitas yang paling optimal selama kurun
waktu tertentu. (weltrs,2002)
Contoh Visi organisasi atau perusahaan di Indonesia
Perusahaan
|
Bidang Usaha
|
Visi
|
PT Telkom Indonesia
|
Telekomunikasi
|
Menjadi pelaku infokom terkemuka di kawasan regional
|
PT PLN
|
Penyedia dan pengelol ppelistrikan Indonesia
|
Diakui sebagai perusaahn kelas dunia yang bertumbuh-kembang,
unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insane
|
PT Angkasa Pura II
|
Pengelolaan 10 bandar udara di kawasan barat Indonesia (
Soekarno-Hatta, Halim Perdanakusuma, HHusein Saatranegara, Polonia, Sultan
Iskandarmuda, Sultan Mahmud Badaruddin II, Supadio, Sultan Syarif Kasim II,
Tabing, Kijang)
|
Menjadi pengelola Bandar udara bertaraf Internasional yang mampu
bersaing dikawasan regional
|
RS. Anisa Bekasi
|
Memberikan pelayanan kesehatan yang mencakup pelayanan gawat
darurat, pelayanan rawat jalan, rawat inap, operasi, pemeriksaan penunjang
medic, dan sebagai sarana bagi masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari
informasi kesehatan
|
Rumah Sakit Anisa sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan
unggulan prima ddan manusiawi serta terjangkau oleh lapisan masyarakat
|
PT Foodex
|
Food Ingredients dengan Savoury seasoning yang diproduksi sendiri
sebagai produk inti dan Flavour
ingredients serta functional ingredients sebagai pelengkap
|
Menjadi pemasok utama food seasoning dan food integredients bbagi
industri makanan olahan, institusi,dan retail melalui pengembangan produksi
dan pemasaran produk bermutu, terfokus pada produk staple food, daging olahan, dan snack yang bernilai
tambah dan inovatif
|
PT Showa
|
Memproduksi komponen sepeda motor dan mobil, berupa shock
absorber, steering system, dan power steering dengan pasar dalam maupun luar
negeri
|
“Sekarang kami berketetapan menjadi pemasok kelas dunia untuk produk-produk yang kami buat”
|
SBM-ITB
|
Pendidikn S1, S2, S3 bidang Bisnis dan Manajemen
|
Creating a critical mass of intepreneurs with integrity, ethics,
and social responsibility
|
Carrefour Indonesia
|
Hypermarket
|
Menjadi pemimpin dunia dalam bidang ritel
|
Banyak perusahaan atau organisasi
yang memiliki dan menyatakan visinya dengan kalimat yang sangat bagus dan
boombastis, dibingkai dengan figura yang indah dan ditempelkan di dinding ruang
tamu perusahaan tersebut. Namun, seringkali pernyataan visi tersebut tidak
memberikan makna bagi karyawan karena mereka tidak mengerti esensi yang
terkandung dalam visi dan implikasinya bagi pekerjaan mereka. Begitu pentingnya
pernyataan visi ini bagi perusahaan dan lebih penting lagi untuk bisa
dimengerti dan dihayati oleh seluruh karyawan. Oleh karena itu, dalam penilaian
kinerja yang menggunakan pendekatan kriteria Baldrige, pernyataan visi
merupakan hal pertama yang dinilai, dan melalui kunjungan keperusahaan,
pemahaman terhadap visi tersebut ditanyakan kepada karyawan secara random.
Dalam konteks sistem manajemen
kinerja, pernyataan visi digunakan sebagai pijakan awal dalam menyusun misi,
strategi, maupun variable dan benchmarking yang nantinya akan digunnakan.
Sebagai contoh, jika dalam pernyataan visi sudah dicanangkan untuk menjadi perusahaan kelas dunia, maka
pernyataan misi, strategi pencapaian, variabel kinerja, dan benchmarking yang
akan dilakukan harus mengacu pada roh kelas dunia tersebut. Jadi, sangat aneh
jika memiliki visi kelas dunia tetapi masih menggunakan tenaga yang kurang
professional, jumlah cacat produksi yang masih tinggi, pelayanan yang
tidak mengutamakan pelanggan, dan
membandingkan kinerja hanya dengan kompetitor domestik atau bahkan dengan
kinerja masa lalu perusahaan itu sendiri.
B.
Misi Perusahaan
Misi merupakan rangkaian kalimat
yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang
disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa (
Wheelen, 2004). Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu anda
menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat saat anda tersesat dalam rimba
bisnis saat ini (Paul Kalkbrener, klien dari Shea Homes di Phoenix di Brown
(2000)).
Tujuan dari pernyataan misi adalah
mengomunikasikan kepada stakeholder,
di dalam maupun luar organisasi, tentang alas an pendirian perusahaan dan ke
arah mana perusahaan akan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi
sebaiknya dinyatakan dalam suatu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan
dirasakan relevansinya oleh semua pihak
yang terkait.
Lima Elemen Misi yang Bagus
Elemen
|
Keterangan
|
Pertimbangan
nature of business dari organisasi
|
Bisnis
apa yang kita masuki?
Bisnis
apa yang seharusnya kita geluti?
|
Respons
yang dipertimbangkan dari perspektif konsumen, bukan dari perspektif
organisasi sendiri.
|
Pernyataan
misi “kita berada dalam bisnis
pengembangan buku yang akan memberikan
informasi dan mendidik pembaca tentangstrategi” kita berada dalam bisnis
mengembangkan buku teks yang berkaitan dengan isu strategis.
|
Mereflesikan
nilai dasar dan keyakinan yang
dipegang organisasi.
|
Contoh:
kita percaya bahwa menjaga lingkungan dan menyediakan lapangan kerja yang
bebas dari prasangka budaya, ras, dan agama adalah penting.
|
Mereflesikan
elemen keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
|
Contoh:
kita percaya bahwa menjaga lingkungan dan menyediakan lapangan kerja yang
bebas dari prasangka budaya, ras, dan agama adalah penting.
|
Merangkum
alasan utama dari pendekatan-pendekatan yang dipilih perusahaan
|
Kita
merupakan sebuah tim, oleh karena itu kita harus memperlakukan orang lain
dengan penuh kepercayaan dan rasa hormat.
|
Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan adalah dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:
1.
Melakukan proses Brainstorming
dengan mensejajarkan beberapa kata yang menggambarkan organisasi
2.
Penyusunan prioritas dan pemfokuskan pada kata-kata yang paling
penting
3.
Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau
paragraf yang menggambarkan misi perusahaan
4.
Mengedit kata-kata sampai terdengar benar atau sampai setiap orang
kelelahan untuk adu argumentasi berkaitan dengan kata atau frase favorit mereka
Untuk menjamin bahwa misi yang telah
dicanangkan merupakan sebuah misi yang bagus, misi tersebut harus:
1.
Cukup luas untuk dapat
diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan
2.
Cukup spesifik untuk mengomunikasikan arah
3.
Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan
4.
Bebas dari jargon dan kata-kata yang tidak bermakna
Contoh misi perusahaan asing
Nama
Perusahaan
|
Misi
|
3
M
|
To solve unsolved problems
|
Walt
Disney
|
To make people happy
|
Hewlett-Packard
|
To make technical contributions
|
Merck
|
To preserve and improve human life
|
Contoh misi perusahaan Indonesia
Nama
Perusahaan
|
Misi
|
PT
Showa
|
Untuk
menjadi pemasok terbesar di ASEAN dan pemasok global yang andal
|
RS.
Annisa Bekasi
|
1.
Memberikan pelayanan prima melalui pelayanan unggulan kesehatan
ibu dan anak
2.
Memberikan pelayanan kesehatan kepada para pekerja dan menangani
kasus kecelakaan kerja serta kegawatdaruratan
|
Carrefour
Indonesia
|
Menjadi
benchmark bagi bisnis ritel modern
dalam setiap pasar, dengan memberikan keuntungan kepada semua pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan
|
C.
Tujuan Perusahaan
Tujuan secara generik dapat
didefinisikan sebagai hasil-hasil akhir ( end results ) yang ingin dicapai oleh
perusahaan. Misi merupakan hasil akhir yang ingin dicapai perusahaan dan
memiliki horizon waktu yan sangat panjang untuk mencapainya. Selain itu misi
perusahaan dinyatakan secara kualitatif lebih menunjukkan sifat ( the nature of
things ) dari pada ukuran ( the measure
of things ).
Tujuan merupakan hasil akhir yang
ingin dicapai perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan dinyatakan secara
kuantitatif ( lebih menunjukkan the measure of things ). Tujuan yang baik
memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut ( dess, lumpkin, dan taylor,
2000;30)
a.
Dapat diukur ( measurable ).
Tujuan harus dapat diukur. Untuk dapat mengukur ketrcapaian tujuan,
sekurang-kurangnya terdapat satu indikator yang dapat dijadikan rujukan untuk
melihat kemajuan pencapaian tujuan. Sebagai contoh, tujuan perusahaan “
meningkatkan penerimaan penjualan tahun ini 10% lebih tinggi dibandingkan
penerimaan penjualan tahun lalu “ merupakan tujuan yang terukur.
b.
Spesifik ( specific ). Tujuan secara spesific harus menjelasan
apayang ingin dicapai oleh suatu perusahaan. Apakah perusahaan ingin memperoleh
peningkatan penjualan, peningkatan pangsa pasar atau tujuan lainnya.
c.
Sesuai ( appropriate ). Tujuan yang ingin dicapai perusahaan harus
sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki oleh suatu perusahaan, artinya tujuan
yang ingin dicapai masih berada dalam lingkup misi perusahaan.
d.
Realistis ( relistic ). Tujua yang dibuat oleh perusahaan harus
dapat dicapai ( achievable ) dengan menggunakan sumber daya organisasi yang
dimilki perusahaan. Pendek kata tujuan yang dibuat perusahaan herus menantang (
challenging ) namun tetap bisa dilaksanakan ( doable ).
e.
Tepat waktu (timely ). Peruhasahaan harus menetapkan secara
spesifik beberapa lama jangka waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Bila
jangka waktu untuk pencapaian tujuan tidak ditetapkan secara spesifik, maka
perusahaan tidak akan memiliki kerangka waktu yang jelas bagi pencapaian tujuan
tersebut, sehingga pencapaiannya menjadi kabur.
Bila tujuan yang dibuat perusahaan
dapat memenuhi kreiteria-kriteria tersebut, maka prusahaan akan memperoleh
sejumlah manfaat.
a.
Tujuan yang jelas akan mengarahkan seluruh sumber daya manusia yang
terlibat didalam perusahaan untuk mencapai
tujuan bersama.
b.
Tujuan yang menantang bisa memotivasi karyawan dari seluruh
organisasi untuk mencapai hasil keja dan menghasilkan komitment yang lebih
tinggi.
c.
Tujuan yang jelas bisa mengurangi kemungkinan terjadinya perbedaan
dalam persepsi dalam mengejar tujuan yang dilakukan oleh masing-masing bagian
organisasi perusahaan.
d.
Pencapaian tujuan yang dikaitkan dengan imbalan dan intensf akan
meningkatkan persaan karyawan bahwa mereka diperlakukan secara adil ( memenuhi
asas equity ) dan wajar ( fair ) oleh perusahaan.[4]
D.
Sasaran Perusahaan
Sasaran didefinisikan sebagai misi
perusahaan dalam konteks beberapa wilayah hasil kunci. Sasaran tidak sespesifik
tujuan, tujuan mendefinisikan sasaran. Sasaran strategi membantu manajer untuk
mengetahui apa yang perlu diselesaikan perusahaan secara umum tanpa perlu
dipengaruhi oleh masalah pengukuran dan lamanya waktu.
Peter Drucker
(1988), penulis buku menejemen dan konsultan, menyarankan suatu area hasil
kunci untuk perusahaan. Dia mengatakan bahwa sebuah organisasi harus mempunyai
tujuan dalam setiap area sasaran berikut ini:
1.
Marketing Standing – perusahaan harus menetapkan persentase pangsa
pasar yang di incarnya.
2.
Inovasi – perusahaan harus menetapkan target untuk produk dan jasa
baru, mengurangi biaya, pembiayaan, kinerja operasi, dan menejemen dari sumber
daya maanusia dan informasi.
3.
Produktivitas – perusahaan harus menetapkan tujuan untuk efisiensi
penggunaan sumber daya.
4.
Pengukuran fisikal dan keuangan – perusahaan harus menyatakan
bagaimana mereka berusaha untuk mendapatkan dan menggunakan sumber daya secara
efisien.
5.
Profitabilitas – perusahaan harus menetapkan target untuk
pengembalian kepada pemilik yang
dihitung dengan berbagai indeks.
6.
Kinerja manajer dan pengembangan – perusahaan harus mendefinisikan
seberapa baik kinerja manajer yang diharapkan dan bagaimana hal ini mengukur
kinerja aktual. Level kinerja masa akan
datang yang diharapkan harus dipastikan lewat program pengembangan dan target.
7.
Kinerja dan sikap pekerja – tingkat kinerja spesifik harus bisa
melihat dan mengukur kinerja aktual. Tipe dan tingkat sikap juga harus
diperhatikan.
8.
Tanggung jawab sosial – perusahaan
harus menentukan tujuan yang memberikan dampak kepada masyarakat.
Bila visi, misi, dan pernyataan
sasaran ingin dipenuhi, tujuan strategi harus diidentifikasi. Tujuan lebih
spesifik daripada sasaran. Tujuan mengarahkan perusahaan ke arah yang
diinginkan. Tujuan tergantung kepada misi, sasaran, kebijakan, strategi,
analisis internal dan eksternal dan dari hasil SWOT. Tujuan memberikan
perusahaan aksi yang bisa membawa perusahaan pernyataan aksi membawa perusahaan
kepada tujuan perusahaan. Survei membuktikan bahwa komponen dari tujuan yang
baik biasanya mencakup:
a.
Atribut yang dilihat
b.
Indeks untuk mengukur kemajuan dengan atributnya yang jelas.
c.
Target yang ingin dicapai atau hambatan yang harus dihadapi.
d.
Kerangka waktu untuk bisa mencapai target atau mengatasi masalah.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam konteks sistem manajemen
kinerja, pernyataan visi digunakan sebagai pijakan awal dalam menyusun misi,
strategi, maupun variable dan benchmarking yang nantinya akan digunnakan.
Tujuan dari pernyataan misi adalah
mengomunikasikan kepada stakeholder,
di dalam maupun luar organisasi, tentang alas an pendirian perusahaan dan ke
arah mana perusahaan akan menuju. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi
sebaiknya dinyatakan dalam suatu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan
dirasakan relevansinya oleh semua pihak
yang terkait.
Komentar
Posting Komentar